Teknik Mengabdi,
Mahasiswa Juga Masyarakat
Pada kegiatan yang diselenggarakan tanggal 23 Maret lalu Saya memdapat banyak kesan dan pengalaman. Mulai dari senang, hingga sedih. Kesan itu begitu beragam banyak hal yang Saya renungkan setelah itu, dari pentingnya menjaga lingkungan kita, kepedulian kita terhadap lingkungan kita, hingga pentingnya suatu teladan untuk masyarakat.
Pertama Saya akan bercerita tentang kegiatan apa yang telah kami lakukan. Kegiatan itu adalah kegiatan bersih-bersih secara sukarela di daerah kelurahan Cempaka, Banjarbaru. Mungkin, bagi masyarakat Kal-Sel pasti sudah tidak asing dengan nama daerah ini. Cempaka ini terkenal akan masyarakat religiusnya, tapi juga terkenal dengan adat budaya dan mitos banjar yang masih melingkari masyarakatnya. Kata teman Saya, bukanlah hal yang mengherankan jika orang-orang di sana memiliki suatu “inguan” atau dalam bahasa bakunya “peliharaan”. Tapi bukan sekedar peliharaan biasa yang mereka jaga dan beri makan, sekali lagi, orang Kal-Sel pasti sudah tidak asing jika dikatakan ada orang di Cempaka yang “beinguan buaya putih” atau “monyek apalah”-saya juga lupa apa nama mistisnya. Nah, bukankah aneh? Terjadi pertentangan stereotip di sana. Di sana banyak warganya religius islam tapi masih saja mengimani hal mistis semacam itu? Nah, begitu pula dengan keadaan lingkungan mereka, aneh sekali bukankah semboyan umat islam itu “kebersihan sebagian dari iman”? Sayang sekali, lagi-lagi yang terjadi begitu pelik.
Bukan Saya ingin merendahkan nama kelurahan Cempaka. Bukan, tapi mungkin masih ada yang kurang dari pemahaman filosofi islam yang sesungguhnya pada masyarakat ini. Masyarakat di sana masih sering buang sampah sembarangan, jadi disekitar jalan, di setiap kolong rumah wargabterdapat banyak sampah berserakan. Bahkan sungainya sudah berubah fungsibjadi comberan warga warnanya menjadi kehitaman dan berbau busuk, sayang sekali. Jadi, kami melakukan kerja bakti di sana bersama-sama, sedih seklai betapa masuarakat di sana juga didominasi lansia. Kebanyakan warga usia produktif nya juga terjerat banyak maslah soasial teritama narkoba jenis sederhana yang menggerogoti anak muda di sana. Begitulah terbyata dinsana itu diperlukan bimbangan dan contoh teladan. Mungkin, itu pula inti kegiatan kami ini, dengan tema “mahasiswa juga masyarakat” kami diusahakan menjadi teladan bagi warga karena mahasiswa, bukanlah sekadar pelajar, mahasiswa adalah cendekia muda, harapan perubah dan penggerak bangsa, menginspirasi orang banyaknsebagai contoh yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar