Kamis, 15 Maret 2018

Kesan LKMM-TD di FT ULM, Kal-Sel

Kesan LKMM_TD

Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat 
(FT ULM)


Pertama-tama, Saya ingin menyampaikan bahwa Saya bukanlah seorang penulis yang baik. Tata susunan bahasa di tulisan ini kemungkinan besar akan cukup rancu dan sedikit sulit dimengerti. tapi, Saya harap pembaca (siapapun yang berkenan membaca tulisan ini) dapat menikmati tulisan Saya.

Sebelum membahas mengenai kesan pada kegiatan LKMM-TD, Saya ingin menjelaskan sedikit dan singkat mengenai apa sih kegiatan ini. LKMM-TD merupakan singkatan dari Latihan Manajemen Mahasiswa TIngkat Dasar. kegiatan ini berfokous untuk menjadikan mahasiswa lebih produktif dan cerdas dalam mengkoordinir dan kegiatan mereka yang padat. seperti yang kita ketahui mahasiswa memiliki jadwal yang sibuk setiap harinya, hari-hari seorang mahasiswa pasti dipenuhi dengan tugas, laporan, kuis, dan tes. untuk itu, petinggi-petinggi fakultas merasa perlu menjalankan suatu program yang akan mendorong mahasiswanya untuk menjadi lebih teratur dan sigap dalam menyusun dan menjalankan aktivitas-aktivitas mereka.

Nah sekarang Saya akan menuliskan kesan dan pesan dari kegiatan di hari pertama LKMM-TD. Kegiatan pertama kami adalah, bukan kegiatan pertama saya adalah berjalan sejauh beberapa meter (saya rasa sekitar15-20 meter) dari gerbang Fakultas hingga ke Plaza Gedung FT ULM. Itu cukup melelahkan karena waktu itu masih pagi dan Saya jarang berolahraga. Jadi, berjalan jauh benar-benar membuat kaki kecil ini penat.

Lalu kegiatan kedua adalah cek perlengkapan, kami berbaris di lapangan basket sesuai kelompok masing-masing. banyak hal menarik yang terjadi selama cek perlengkapan ini. ada yang lupa bawa ini dan itu. tapi, tenang saja, kalau kelupaan bawa barang tidak dimarahi atau dihukum. Stereotip anak muda mengenai jika lupa-tidak membawa perlengkapan dengan lengkap akan dihukum itu adalah salah. Kaka-kaka BEM ga bakal ngehukum kita kaya gitu, toh semua perlengkapan itu kan untuk kebutuhan kita, kalau lupa atau tidak bawa ya itu kita sendiri juga yang rugi.

Tapi lagi nih, yang seharusnya diwanti-wanti sama MABA itu adalah attitude kita. mulai dari berpakaian, bertuturkata, dan berkelakuan. "De Kakanya di sapa atuh :) " yah singkatnya begitu, memang sih ga sopan kan ya kalau ada orang yang lebih tua tapi kita nyelonong lewat gitu aja, ya kaya ga etis aja kan sama budaya keramah-tamahan Indonesia. oke hal itu bisa diterima.

"De kenapa bajunya kentat banget? Pake rok span kamu ya? Kamu pakai pemerah bibir? Ada yang bawa make up? Liptint, BBcream, eyeliner?" Itu pertanyaan khusus buat MABA cewek. wajar juga emang seharusnya kagiatan kaya gini ga usah lah pake make up-makeup-an lah ntar juga luntur :). Tapi begitulah anak baru, masih nempel jiwa-jiwa 'existme-nya', masih aja ada yang berani melanggar kesepakatan dan make rok span dan pemerah bibir.

Dan dari cowoknya mereka sepakat potong rambut SKI-2 tapi tetap aja ada yang rada panjang rambutnya sampe ada yang potong SKI-1☺☺ kan seperti ingin berkata kasar Saya inih, "Mampus deh seangkatan." kenapa Saya membatin seperti itu? Karena kesepakatan sebenarnya adalah bukan potongan SKI-2 tapi semua cowok rambutnya harus sama, jadi mau mereka semua potong rambut ala justin bieber sampe mohwak sekalipun itu ga jadi masalah, kan yang penting sama. Lah kalo satu orang botak ya botak semua juga harusnya :). ( rasa in lo para cowok buaya botak deh semuanya bwahaa).

Kemudian, setelah semua acara cek perlengkapan selesai baru kami menuju Aula 1 yang ada di lantai tiga. Capek naik tangga, yah maklum liftnya belum dibangun, nunggu Saya lulus dulu kayaknya baru dibangun atau nunggu negara api nyerang dulu baru dibangun, alias kayaknya emang ga niat bikin lift :) Ya kampusnya emang cuman 3 lantai kan pemborosan kalau bikin lift. Tapi kan lebih boros naik tangga, kenapa? Karena itu menyedot energi kehidupan Saya dan mahasiswa lainnya, kan kalau enegri kita kesedot duluan sebelum sampe ruang kelas ntar jadi males kuliahnya, kalau males kuliah nanti pelajarannya ga masuk, ntar lulus seadanya, ntar kalo sudah kerja, kerjanya seadanya juga terus kerjaannya jadi ga bagus terus diberhentiin bos terus pengangguran terus Indonesia makin miskin gara-gara kebanyak pengangguran terus ga nikah-nikah gara-gara ga bisa bayar mahar terus angka kelahiran merosot turun terus ga tahunya ga ada orang yang kuliah lagi, dikit banget gara-gara anak-anak jumlahnya sedikit banget terus ga ada yang bisa bayar ukt berlebih buat ngurusin biaya gedung terus ambruk deh. (NAUDZUBILLAH). Jadi saran Saya, mari kita membangun lift di setiap kampus walau cuman 3 lantai :).

Dan diadakan kegiatan materi di Aula yang disampaikan wakil dekan 3 mengenai SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) dan SKKM (ga ingat kepanjangannya.) Yang pasti sKPI ini dalam bidang akademi dann SKKM ini dibidang yang non akademik. Fungsinya biar mudah ngelamar kerja, yah kasarnya begitu. secara halusnya, ini berfungsi sebagai apresiasi atas kelbihan-kelebihan mahasiswa diluar nilai IPK, sebgai bukti kelebihan mahasiswa yang lainnya di luar lingkup jurusannya, kalau kata Bapaknya itu sih, softskill. kemudian kegiatan kedua di aula adalah We UKM Day, yakni pengenalan UKM(unit kegiatan mahasiswa) yang ada di FT ULM. Ada 14 UKM di fakultas kami ini (Saya ingat bebrapa saja, tapi mari tidak usah disebutkan).

Dan begitulah kegiatan LKMM-TD kami pada hari pertama, ah dan ada satu kegiatan lagi yang paling disukai mahasiswa, kegiatan yang paling ditunggu-tunggu pada hari itu yakni, acara makan siang dan pembagian snack :) Sekian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar